JAWA POS 13 NOPEMBER 2008 HAL 36

Waspadai Rubela Kongenital

Oleh : Dokter Connie Untario SpA


Muncul Lagi setelah 10 Tahun Menghilang

SURABAYA - Sindrom rubela kongenital, penyakit yang sudah lebih dari sepuluh tahun terakhir jarang ditemui, belakangan muncul kembali. Penyebabnya, ditengarai banyak ibu yang tidak mau memberi anaknya vaksin infeksi campak dan gondongan atau MMR (mumps, measles, rubella).

Dokter Connie Untario SpA dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, misalnya, menemukan tiga kasus penderita sindrom rubela dalam tiga tahun terakhir. Padahal, dia terakhir menemui sindrom penyakit yang biasa menyerang anak-anak itu pada 1990-an saat masih kuliah di FK Unair. ''Saya heran, kok sekarang muncul lagi ya. Ada apa?'' ujarnya.

Dia menjelaskan, sebetulnya infeksi rubela pada anak-anak merupakan penyakit ringan. Gejala yang tampak dari luar adalah munculnya bercak-bercak merah yang tidak permanen dan tidak tahan lama. Tapi, penyakit itu menjadi bermasalah jika menyerang ibu hamil. Terutama saat awal kehamilan. Bila tak segera ditangani, bayi bisa meninggal atau mengalami kecacatan saat lahir.

Efek lain, otak si anak bisa sangat kecil (mikrosevali). Lalu, timbul katarak kongenital (lahir sudah katarak) dan jantung bocor. Menurut Connie, penyebab utama munculnya lagi sindrom itu adalah orang tua takut memberikan vaksin MMR kepada anak-anaknya. Padahal, vaksin tersebut terbukti ampuh membendung virus rubela.

Ketakutan tersebut, kata Connie, merupakan ekses sebuah kasus yang menyiarkan bahwa MMR mengandung zat berbahaya (merkuri) yang bisa menyebabkan anak menjadi autis. ''Padahal, kasus itu hanya menimpa satu orang, tapi gembar-gembornya sangat keras,'' katanya tanpa menyebut rinci kapan kasus itu muncul.

Menurut dia, MMR sangat penting diberikan kepada anak-anak. Sebab, sejatinya vaksin tersebut merupakan kombinasi pencegahan terhadap virus rubela, campak, serta gondongan sekaligus. Jika pemberian pada ibu hamil tepat, potensi penularan sindrom rubela terhadap janin tidak akan terjadi. Jika diberikan kepada balita, penyakit campak juga akan terbendung.

Bahaya campak, kata Connie, bisa menyebabkan anak terkena infeksi pada telinga, peradangan paru-paru, hingga mengalami kematian. Anak juga bisa terkena gondong. Penyakit jenis itu akan membuat kelenjar patoris pada anak membesar. Yang paling gampang dilihat, anak akan mengalami demam dan sakit kepala hebat.

Menurut dia, vaksin MMR bisa diberikan kepada anak yang sistem kekebalan tubuhnya sudah berkembang. ''Ya antara usia 12-18 bulan lah,'' katanya. (nur/ari)
BERKAT MEDIKA

EMAIL : berkatmedika@gmail.com
WEBSITE : http://berkatmedika.blogspot.com/

DETEKSI JANIN & OSTEOPOROSIS

DETEKSI JANIN & OSTEOPOROSIS
RS. MITRA KELUARGA